Wednesday, December 23, 2009

jangan ada lagi hari ibu !!!

"cpt pulang mamah sakit, tadi muntah-muntah"
ooh god ! air mata gw netes. ga tau harus berbuat pa pada saat itu. jam 19.34, gw masih di jalan mau balik ke rumah !
gw tau emang gw ga pernah bersahabat sama nyokap, gw pernah berfikiran knp gw punya ibu kaya si mamah yang ga kaya ibu-ibu lainnya yang deket sama anaknya.
ibu yang enak di ajak curhat ! but my mom is different people who iknow !
sering berantem gw sama si mamah, beda pendapat ini itulah !
tapi pas dia sakit ky kmrn yang lalu, tetep aja hati gw nagis dan ga mau sekejapun gw kehilangan dia, klo ada orang yang bilang ibunya ibu yang paling hebat sedunia, mulai hari ini gw akan percaya itu.
ibu emang sosok yang paling hebat sedunia, dia bisa kuat dan tegar buat jalanin hidup ini, apa lagi mamah adalah single parent!
dia harus berjuang ngebesarin gw dan ngejaga gw sendiri. sementara gw bukan anak yang nurut yang patuh. tapi dia ga pernah cape buat nungguin gw pulang kuliah, pulang main dia ga bakalan tidur sebelum gw nyampe rumah !
hmm... jahatnya gw sebagai anak yang masih suka ngebantah apa kata mamah!
yang pasti gw akan raih apa yang harus gw raih , supaya mamah bangga sama gw, si anak yang badung dan ga mau nurut!
dan hari ibu itu cukup buat trauma!!!!!

Sunday, December 20, 2009

kisah orang penuh semangat hidup

Sebaik-baiknya Manusia adalah manusia yang bermanfaat

Semangat hidup yang tak lekang waktu


Sosok yang penuh inspiratif ini adalah Syamsul Bachri, dia bukan anak remaja yang energik dan lincah, dia juga bukan pria dewasa yang gagah dan tangguh, melainkan seorang kakek tua berusia 77 tahun, walau begitu dia hidup dengan semangat, optimis dan sangat inspiratif. Sosoknya yang tua tidak mmenjadikannya renta, setiap harinya dia memulai aktivitasnya dengan berdialog kepada sang Maha Pencipta, dalam do'anya dia berharap kepada- Nya untuk selalu memberkahi setiap langkahnya mengarungi hidup ini, dan selalu melindunginya juga keluarga yang dicintainya. Dalam prinsip hidupnya hanya tuhan yang dapat membolak-balikan hati manusia, dan dia percaya jika kita ingin berbuat baik semata hanya karena Allah semata bukan karna siapapun.

Syamsul dimata keluarganya

Laki-laki tua ini memiliki satu orang istri yang bernama Nurjannah Ningsih, istri yang telah menemaninya selama 60 tahun, istri yang begitu mencintainya dan selalu melayani kebutuhannya sehari, misalnya menyiapkan makan, dll. Laki-laki lahiran Palembang, 26 Maret 1932 ini juga memiliki 9 orang anak, 24 orang cucu dan 9 orang cicit. Dimata anak-anaknya Syamsul adalah sosok ayah yang tegas, konsisten dan keras dalam mendidik anak-anaknya,tetapi dia juga memiliki sifat humoris dan sangat mencintai anak-anaknya dengan memberikan kehangatan kepada keluarganya. Selain itu Syamsul begitu dekat dengan cucu dan cicitnya, biasanya diadakan acara berkumpul bersama keluarga, atau pergi rekreasi ke tempat – tempat rekreasi. Ketika berkumpul bersama cucu dan cicitnya sesekali dia memberikan candaan, terlihat sekali kedekatan yang harmonis antara kakek dengan cucu dan cicit. Suasana seperti itulah yang selalu ia ingin ciptakan, berada di tengah keluarga yang amat mencintainya.

Meninggalkan kampung halaman untuk meraih cita-cit
a

Anak kedua dari empat bersaudara ini semasa mudanya di habiskan di kota kelahirannya Palembang – Sumatera Selatan. Masa kecilnya dihabiskan dengan bersekolah sama seperti kebanyakan anak kecil lainnya bedanya masa kecilnya masih zaman penjajahan belanda.

Syamsul juga menghabiskan waktu remajanya di kampung halaman dan bekerja sebagai Abdi Negara, membantu para pahlawan berjuang melawan penjajah bangsa ini. Ketika umurnya menginjak usia 20 tahun, dia memberanikan diri untuk menikahi istrinya. Setelah menikah diapun bertekat untuk membahagiakan istri dan anak – anaknya nanti. Akhirnya sepasang suami istri ini hijrah dari Palembang ke Jakarta.

Dengan berat hati meninggalkan kampung halaman dan sanak keluarga demi segenggam cita – cita yang di yakininya dapat di raih jika ia bertandang ke Ibu Kota Jakarta.
Di sebuah gang sempit di Jl. Harland atau lebih terkenal dengan gang harland mereka tinggal, awal kerja di Jakarta menjadi montir di sebuah bengkel yang dimiliki oleh orang cina.

Menabung sedikit demi sedikit dia akhirnya bisa memiliki metromini sendiri, sampai pada tahun 1981 berpindah tempat lagi bersama kesembilan anaknya ke Tangerang. Pada tahun yang sama juga dia di terima di perusahanan swasta sebagai Teknisi Mesin.
Bekerja di PT. Sulindafin membuat rezeki dan pendapatannya membaik, sedikit demi sedikit dia menabung untuk membelikan rumah bagi kesembilan anaknya, selain itu ketika dia bekerja di Sulindafin dia mendapat penghargaan Best of the Best karya cipta berupa gerbong kereta api dan mendapatkan peningkatan jabatan sebagai Manager bag. Teknisi Mesin.

Untuk menunjukan rasa syukurnya pada tahun 1998 bersama istri dan tiga orang anaknya, dia melaksanakan ibadah rukun Islam yang kelima, yaitu pergi Haji. Pengalaman pergi haji adalah pengalaman yang terindah bagi kakek tua ini. Semangatnya yang menggebu ketika mendapatkan kesempatan untuk bertandang ke rumah Allah. Pada tahun 2006 dia secara resmi pensiun dan mendapatkan uang pensiun yang cukup sepadan dengan apa yang ia lakukan.

Namun ketika dia pensiun musibah itu terjadi, karena setiap harinya Syamsul selalu melakukan aktivitas dengan bekerja tiba-tiba harus menjalani kehidupan yang santai dan tidak banyak melakukan kegiatan, karena perubahan ini dia teserang jantung dan stroke. Dia juga menyadari bahwa ini sebuah proses kehidupan yang berputar, terkadang diatas terkadang berada di bawah.


Pasrah kepada Tuhan ketika serangan jantung

Bagi dia, penyakit bukanlah musibah melainkan sebuah hadiah dari Tuhan untuk kita agar kita selalu ingat dengan-NYA. Bagi laki-laki tua ini, penyakit merupakan bentuk kasih sayang Allah untuk mengikis dosa-dosa yang telah di perbuat.


Syamsul merasa tidak ingin merepotkan keluarga untuk mengeluarkan banyak uang hanya untuk kakek tua, lebih baik di pergunakan untuk pendidikan cucu – cucunya agar dapat menjadi sarjana dan dapat membanggakan serta mengharumkan nama keluarga.


Besar harapan keluarga pada saat itu jika sang ayah dan suami dapat kembali sehat dan dapat menjalankan kehidupan sehari – hari, bukan hanya keluarga banyak tetangganya di Perumahan Vila Mutiara Serpong ini yang mengenalnya khususnya para tukang ojek yang mangkal di sekitar rumahnya , bagi para tetangga sosok Syamsul merupakan tetangga yang ramah dan interaktif.

Memang laki – laki tua ini memiliki kebiasaan yang setiap harinya di lakukan pagi dan sore, berjalan berkeliling komplek perumahannya, menurutnya ini juga merupakan aktivitas yang bermanfaat karena sambil bersilaturahmi denagn tetangga ini juga merupakan olahraga jalan yang dapat memicu jantung agar memiliki daya tahan yang kuat.


Jadi memang Syamsul tidak pernah khawatir jika yang menciptakan dirinya, memanggilnya untuk pulang hanya berpasrah diri dan tawakal.

Jadi guru bagi tukang ojek

Seperti cerita diatas mengatakan bahwa sosok tua ini, menjadi inspiratif bagi orang di sekelilingnya, dengan segala aktifitasnya dia telah banyak memberikan contoh baik, contoh baiknya adalah dia mengggalakan penanaman pohon di sekitar perumahan yang jarang sekali dia temukan di perumahan yang baru ia tinggali pada tahun 2008 yang sebelumnya dia tinggal di Perum 1 Jl. Beringin Raya.


Warga di perumahan itu bergotong royong untuk mengikuti jejak kakek tua ini, secara tidak langsung dia menjadi sesepuh bagi warga Perumahan Vila Mutiara Serpong. Bukan itu saja kakek ini juga memberikan dan membagi ilmunya kepada tukang ojek yang mangkal di dekat rumahnya. Misalnya memberikan pengalaman hidupnya, memberikan ilmu tentang mesin, dan memberi wejangan keagamaan kepada tukang ojek yang seiman dengannya.


Bagi tukang ojek, Syamsul seperti guru yang mengajarkan banyak hal kepada muridnya, memberikan ilmunya tanpa pamrih. “Pak Syamsul orang yang baik dan suka berbagi ilmu,” ujar jae tukan ojek. Dengan bermodalkan buku best seller La Tahzan, dia memberikan ilmunya kepada tukang ojek, memang tidak semua ilmu tapi setidaknya dia berisaha untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya.

Dia merupakan sosok yang sangat dipenuhi oleh optimisme dan kretifisme dalam menjalani hidupnya, laki – laki tua yang memiliki segudang cita – cita walaupun usianya tak lagi muda, dia cermin untuk para generasi penerus setelahnya, bahwa cita – cita bukan hanya menjdi dokter, pengacara dll, tapi apa tujuan untuk menjadi seorang dokter.

Benar ilmu yang bermanfaat itu merupakan amal ibadah yang tidak terputus walaupun raga tidak lagi hidup, maka dari itu mencari ilmu yang bermanfaat tidak hanya melalui proses panjang tapi juga melalui pengalaman yang berharga, karna pengalaman adalah guru terbaik. Semoga tokoh Syamsul Bachri ini dapat memberikan nilai positif, dan menjadikannya tokoh yang sangat inspiratif akan kegigihannya mencapai cita – citanya dan selalu mau berbagi ilmu kesesama agar menjadi manusia yang bermanfaat.

Regrads,

Irna Septyara